Hhh... Hari yang melelahkan...
Yaah... Hari ini gue emang menjalani hidup kayak biasanya... Makan, minum, bernafas... *ya iyalah!*
Hmm, tapi ada yang beda... Sangat beda dan tak akan bisa di lupakan...
Yup, di mulai pas di sekolah!
Gue memulai 3 jam pelajaran matematika...
Hiks, nilai UTS gue jelek... *nilai di RHS-kan*
Tapi, gue nggak boleh nyerah! Setelah ini harus gue pacu, nih, nilainya! *semangat!*
Setelah itu gue pelajaran olah raga...
WOW!! Pemanasannya lari!
OH, NOOOOO~!! Gue emang demen lari...
Tapi kalo sejauh itu... *sigh*
Pas jam istirahat gue juga biasa aja... Pergi ke depan beli es teh sama keripik kentang pedes...
Lalu liat anak2 maen basket ma sepak bola...
Dan setelah ini kejadian luar biasa di mulai...
Guru olah raga gue udah nyuruh kita ganti baju untuk menghadapi pelajaran Tata Boga... Gue pun melangkah ke kelas dan ngambil seragam gue. Bersama Ratna, Zulfa, dan Marsyareta, kita ke ruang ganti sekaligus WC yang ada di dekat tangga menuju ruang TIK yang baru.
Yah... Biasa aja... Kita nyari WC yang kosong dan yang nggak bau pesing...
Tapi...
Ada gerombolan anak cowok di depan kelas dekat tangga. Mereka manggil2 kita. Kayaknya, sih, anak kelas 7...
"Mbak2! Liat ke atas, mbak!!" kata mereka.
"Hah?" gue ma temen2 bingung. Ke atas? Maksud elo?
"Wis tho mbak! Liat ke atas! Bahaya!!" kata mereka lagi.
Gue, Ratna, Zulfa, ma Marsyareta kontan naik ke 1 anak tangga terus ndongak ke lantai atas...
Dan...
ASTAGANAGA!!! MASYA ALLAH!!!!
Di atas sana udah melongok Putri (btw, dia temenku kelas 7 dulu) dengan muka merah dan mata sembap tampak meronta-ronta kayak mau lompat. Dia bawa cutter dan di belakangnya terlihat Yudhi lagi di belakang megangin dia.
Langsung aja kita...
"ADA YANG MAU BUNUH DIRI!!" kata Ratna dan Zulfa bareng2.
Kontan kita ber-4 yang lagi panik setengah mati berpencar.
Zulfa berlari ke kelas 8-A, Marsyareta lari nggak tau kemana, Ratna lari ke kelas sebelah, dan gue masih bingung. Nggak tau kenapa otak gue jadi telmi.
"Eh? Ada apa, sih?" gumam gue telmi. Secara refleks gue ngikutin Ratna. Dia berdiri 1 meter dari pintu kelas dengan terbata-bata.
"Rat! Ada apa, sih?!" tanyaku ke Ratna yang kayaknya lagi panik dan pengen manggil guru yang di dalam tapi nggak bisa.
"Putri mau bunuh diri!" katanya panik dan terbata.
"APA?!!" jeritku yang baru nyadar. Segera gue bantu Ratna manggil tu guru.
"Bu! Bu!! Tolong, Bu!!" seru kami pada guru itu.
Guru itu dengan cuek melirik kami." Apa?"
"BU! DI LANTAI 2!! GAWAT!!"
Bukannya nyamperin tu guru tetep cuek." Ada apa?"
Kontan kita kesal dan langsung ngomong," ADA YANG MAU BUNUH DIRI!!"
Tu guru langsung berdiri dan berjalan keluar menuju ke lantai 2.
Anak2 yang ada di kelas langsung pada keluar semua dan berhamburan.
Ada yang celingak-celinguk lewat jendela dengan bingung sambil berteriak," APA? APA??"
Beberapa guru langsung nongol dan berlari ke atas. Zulfa juga nongol kembali. Kami ber-3 terdiam 5 meter di depan tangga itu.
"Ya ampun... Itu tadi Putri kan?" kata Zulfa.
"Ya Allah, kok, bisa-bisanya mau bunuh diri?" imbuh Ratna.
"...." gue diam. Para anak laki2 berhamburan naik-turun tangga.
Ada anak laki2 turun sambil berteriak," Panggil Pak Sazali!!"
"Heh! Emangnya Putri kesurupan?!" kata kami.
"Hah? Ada apa?" kali ini ada seorang cowok yang bawa tandu dari ruang UKS.
"EMANGNYA SI PUTRI TU LAGI APA KOK BUTUH TANDU SEGALA?!!" kata kami lagi.
Ada juga yang lebih parah...
"Yo, kabeh... Siap2 takziah!" kata seorang anak cowok.
"EMANGNYA PUTRI UDAH MATI?!!" jerit kami.
Sekolah jadi heboh gara2 itu. Pak Edy, kepala sekolah kami, mendatangi kami dan bertanya.
"Ini... Putri yang mana?" tanya beliau.
"Putri Nurmalita, Pak!" jawab kami.
"Yang kelas...??"
"Kelas 8!"
"8...??"
"8-F, Pak!"
Karena semakin ramai, kami pun memutuskan kabur ke kamar mandi yang ada di dekat kantin buat ganti baju. Kita ganti baju sambil terus ngomongin si Putri. Gara2 kasus itu... Jam pelajaran kami jadi kosong, deh, sampe bel pulang...
Gue ingat cerita Afif. Katanya, si Putri tu amnesia gara2 kepleset di kamar mandi (hah?! Berarti nggak ingat sama kita2, donk?). Bahkan gosipnya dia udah mencoba bunuh diri hanya karena nilai matematikanya jelek!
ASTAGAAAAAAAA......!!! Parah!!
Tepuk tangan, deh, buat Yudhi yang bisa sabar begitu untuk mengurus Putri...
Hhh, gue inget pelajaranku MI...
Katanya, kalo orang bunuh diri... Maka semua pahalanya akan hilang dan otomatis masuk neraka... Huaaaaaaah... Siapa juga yang mau...???
No comments :
Post a Comment